Kejutan singgah dari Memphis Grizzlies menjelang berakhirnya musim reguler NBA 2024/2025. Sebab, mereka memecat sang kepala pelatih, Taylor Jenkins. Langkah itu tentu menimbulkan tanda tanya, mengingat kinerja Jenkins tidak terlalu buruk. Dia mampu mempunyai Grizzlies tempati posisi kelima klasemen Wilayah Barat bersama dengan rekor 44 kemenangan dan 29 kekalahan.

Kendati begitu, front office Grizzlies juga miliki pertimbangan sendiri, sehingga berani mendepak Jenkins dari kursi kepelatihan. Berikut ini {beberapa|sebagian|lebih dari satu} alasan yang melatarbelakangi pemecatan Jenkins.

  1. Performa Memphis Grizzlies mengalami penurunan setelah NBA All-Star 2025Memphis Grizzlies sejatinya tampil impresif sampai pertengahan musim reguler 2024/2025. Mereka sempat tempati posisi kedua klasemen Wilayah Barat berkat performa yang konsisten. Grizzlies pernah mencapai 6 kemenangan beruntun sebanyak 2 kali pada 21 November–2 Desember 2024 dan 16–26 Januari 2025. Akan tetapi, Grizzlies justru mengalami kemunduran setelah NBA All-Star 2025. Bahkan, didalam 7 pertandingan paling akhir yang dijalani pada 15 –28 Maret 2025, mereka hanya merebut 2 kemenangan.Tak mengidamkan tren buruk tersebut berlanjut, Grizzlies kelanjutannya memecat sosok yang paling bertanggung jawab pada performa tim, Taylor Jenkins. Taktik Jenkins sendiri tampaknya telah mampu diantisipasi tim-tim lain. Oleh gara-gara itu, diperlukan sebuah pergantian sehingga Grizzlies kembali mencapai hasil positif dan juga memelihara asa untuk lolos ke playoff, baik secara langsung maupun melalui play-in terlebih dahulu.
  2. Rekor buruk Taylor Jenkins pada babak playoff
    Pergantian pelatih di tengah bergulirnya liga tentu memadai berisiko gara-gara mampu mengganggu keseimbangan tim yang telah terbentuk. Namun, jika Memphis Grizzlies sukses lolos ke playoff dan senantiasa menjaga Taylor Jenkins, itu juga bukan perihal yang menguntungkan. Sebab, didalam tiga edisi playoff sebelumnya, Jenkins gagal menyebabkan Grizzlies berbicara banyak. Pada 2020/2021, Grizzlies gugur pas putaran pertama setelah dikalahkan Utah Jazz bersama dengan agregat 1-4. Grizzlies sempat mendapat hasil lebih baik pada 2021/2022. Mereka yang finis di alur kedua bertemu tim alur ke-7, Minnesota Timberwolves. Grizzlies menang bersama dengan agregat 4-2. Akan tetapi, langkah mereka terhenti pada semifinal Wilayah Barat usai kalah agregat 2-4 dari Golden State Warriors.Pada 2022/2023, Grizzlies kembali melaju ke playoff sebagai tim peringkat kedua. Namun, perjalanan mereka kali ini justru lebih singkat. Grizzlies tersingkir pada putaran pertama lantaran kalah agregat dari Los Angeles Lakers (2-4). Melihat fakta tersebut, bukan suatu yang mengherankan Grizzlies berani mendepak Jenkins meski berpeluang lolos ke playoff.3. Toumas Lisalo diangkat sebagai pelatih interim untuk menukar Taylor JenkinsSetelah mengakhiri kerja serupa bersama dengan Taylor Jenkins, Memphis Grizzlies mengangkat Tuomas Lisalo sebagai pelatih interim. Lisalo sendiri mulanya bergabung sebagai asisten pelatih pada jeda musim 2024. Meski asisten pelatih lainnya ikut dipecat, dia justru mendapat kepercayaan dari front office Grizzlies untuk meneruskan tugas Jenkins. Itu jadi peluang bernilai bagi Lisalo, apalagi dirinya baru menekuni musim perdana di NBA.Kendati minim pengalaman di NBA, Lisalo tidak mampu dianggap remeh. Dia merupakan sosok yang mengantarkan Paris Basketball promosi ke Euroleague 2024/2025. Selain itu, kala menjabat sebagai asisten pelatih, Lisalo berperan besar didalam meracik kiat menyerang yang terbukti jitu sehingga Grizzlies tempati alur keenam tim bersama dengan perolehan poin per penguasaan bola tertinggi. Kini, Lisalo mengemban beban berat manfaat mempunyai Grizzlies bangkit. Jika misi tersebut berhasil, tidak menutup kemungkinan Lisalo bakal diproyeksikan sebagai pelatih tetap.Taylor Jenkins formal berpisah bersama dengan Memphis Grizzlies setelah 6 musim bersama. Dia pun telah menorehkan tinta emas sebagai pelatih bersama dengan jumlah kemenangan terbanyak didalam waralaba Grizzlies.